Beberapa waktu yang lalu, saya pernah ngerasa useless banget jadi manusia. Mau itu jadi anak, jadi kakak, jadi temen, atau jadi apapun itu... yang menyebabkan sempet kepikiran buat bunuh diri. Yap! Bunuh diri! Ngerasa pengen banget papa ngejemput dan ngajak saya ke tempat-Nya.
W.H.Y?
Saya juga masih ga yakin kenapa harus kepikiran jalan itu (read:bunuh diri)?
Jenuh?
Jobless?
Jomblo? (Absolutely NOOOOOTTT!!)
Tapu yang pasti saya ngerasa ga ada yang ngertiin saya, gamau ngertiin saya, sama sekali! Dan itu ngebuat saya ngerasa ga guna hidup juga. Padahal, saya selalu berusaha buat ngertiin mereka, keluarga saya.
Mungkin alasan terbesarnya adalah keluarga saya (mama dan adik saya) gak pernah mau ngertiin saya. Semuanya pengen menang sendiri, gamau disalahin kalau salah dan malah ngebalik jadi saya yang salah di mata mereka, gamau denger apa yang saya bilang padahal pas final apa yang saya omongin itu bener dan jatuhnya malah balik lagi jadi saya yang salah. Saya emang lebih banyak jadi pendengar, tapi ada kalanya kalau saya juga pengen didengar. Apa itu salah? Menurut saya enggak. Intinya adalah saya muak ama semuanya. Saya capek pake topeng kuat padahal in the fact saya rapuh banget.
Tapi tiba-tiba saya mimpi.
Saya ketemu alm. papa dan beliau hanya tersenyum. Saya bilang kalau saya pengen ikut papa. Tapi, papa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pernyataan saya. Semakin lama, jarak saya dan papa semakin jauh, sebelum menghilang papa bilang "Masih ada Allah, nak!" DHEG! Saya langsung terbangun dan langsung keingetan ama nasehat Agung waktu saya curhat masalah ini (yang notabennya udah saya pendam selama bertahun-tahun sendirian). Agung bilang "Kamu jangan terlalu mikirin keadaan ini. Ada aku. Ada temen-temen yang lain. Jangan mikir kamu sendirian dalam situasi ini. Inget, ada waktunya kita begini dan ada waktunya kita begitu. Believe in Allah! Allah selalu punya cara untuk merubah apapun. Dia punya rencana yang baik buat kita."
So, setelah dapet mimpi seperti itu dan merenungkan apa yang Agung bilang, Here I am! Menjadi seorang Anggia yang baru, yang berusaha selalu think positive dengan apa yang saya alamin tanpa pernah berpikir untuk bunuh diri lagi. Hidup cuma sekali ^^
I saw a ghost on the stairs,
And sheets on the tables and chairs,
The silverware swam with the sharks in the sink,
Even so, I don’t know, what to think.
I’ve been longing for,
Daisies to push through the floor,
And I wish that plant life would grow all around me,
So I won’t feel dead anymore.
So I won’t feel dead anymore.
I saw a bear in the den,
Reading my textbooks again,
That bats flowed like traffic as they poured from the attic,
Heaven knows, I could really use a friend.
I’d rather waltz than just walk through the forest,
The trees keep the tempo and they sway in time,
Quartet of crickets chime in for the chorus,
If I were to pluck on their heartstrings, would you strum on mine?
I’ve been longing for,
Daisies to push through the floor,
And I wish that plant life would grow all around me,
So I won’t feel dead anymore.
So I won’t feel dead anymore.
Your spirit is sweet, so pull off your sheet,
And give me a ghost of a smile,
Show me your teeth, ’cause you’re teddy beneath,
So just grin and bear it a while.
Just grin and bear it a while.
I’d rather waltz than just walk through the forest,
The trees keep the tempo and they sway in time,
Quartet of crickets chime in for the chorus,
If I were to pluck on their heartstrings, would you strum on mine?
Today I’m busting out,
Of this old haunted house,
‘Cause I’m sick of waiting for,
All the spider webs to grow all around me,
‘Cause I don’t feel dead anymore.
And I’m not afraid anymore.
I’d rather waltz than just walk through the forest,
The trees keep the tempo and they sway in time,
Quartet of crickets chime in for the chorus,
If I were to pluck on their heartstrings, would you strum on mine?
If I were to pluck on their heartstrings, would you strum on mine?
*owl city-plant life*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar